Dari semua alat reproduksi wanita ini lah yang sering terjadi berbagai penyakit ginekologi. Setelah ini
kita akan membahas berbagai macam penyakit ginekologi yang terjadi pada wanita. Berikut
adalah berbagai macam penyakit yang diderita oleh para wanita.
Wanita adalah makhluk
yang paling rawan terkena berbagai penyakit terutama pada organ repoduksinya.
semakin banyaknya wanita yang terkena penyakit atau masalah dalam organ
reproduksinya membuat kita harus lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan diri
terutama baigan organ reproduksi. Karena salah satu penyebab penyakit tersebut
ialah bakteri dan jamur. Berikut adalah macam-macam penyakit ginekologi :
a.
Bartolinitis
Grandula bartolini adalah kelenjar yang letaknya
seputar bibir kemaluan (vulva). Bartolinitis merupakan penyakit ginekologi yang menginfeksi pada kelenjar
bartolini. Biasanya terjadi pembengkakkan disertai rasa nyeri yang hebat dan
memerah bahkan sampai tidak bisa berjalan, mengalami keputihan dan biasanya
disertai dengan demam. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi virus chlamydia,
gonnorheadan lain sebagainya. pengobatannya biasanya dilakukan oleh bidan atau
dokter kandungan.
b.
Vaginitis
Adalah radang pada vagina yang disebabkan oleh
bakteri, parasit dan jamur yang membuat kuman baik merasa terganggu sehingga
mengakibatkan kuman baik menjadi pathogen yang berkembang biak. Biasanya
vaginitis ini dikarenakan personal hygine yang kurang baik. Vaginitis
disebabkan oleh virus gonorea dan corpus allineum. Pada pada penyakit ginekologi ini ditemukan
gejala seperti keputihan yang berlebihan bisa sampai mengeluarkan nanah, rasa
panas dan gatal, terjadi pembengkakan, demam, pada vagina terdapat bintik merah
serta mudah berdarah. Pencegahannya dilakukan personal hygine yang baik,
melakukan pemeriksaan diri ke tenaga kesehatan bila terjadi hal tersebut agar
dapat dilakukan tindakan segera untuk mengobati penyakit ini.
c.
Vulvovaginitis
Merupakan gabungan dari vulvangitis dan vaginitis
yang disebabkan oleh bakteri klamidia, dan gonokokus, jamur kandida, protozoa
trichomonas vanginalis, virus herpes dan paliloma. Gejala vovlovanigitis yaitu
keluarnya cairan yang banyak, berbau menyengat, rasa gatal, nyeri, pada vulva
akan mengalami iritasi. Salah satu pengobatan penyakit ginekologi ini biasanya pembilasan dengan vagina dapat
mengurangi jumlah cairan yang keluar,
selanjutnya diperiksakan ke tenaga kesehatan agar dapat ditangani dengan tepat.
d.
Hipermenore
Adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak yang
disebabkan oleh kelainan pada rahin (mioma, infeksi genetalia interna, uterus
hipoplasia), kelainan darah dan kelainan fungsional. Pada setiap wanita yang
berusia 35tahun dilakukan kuretase diagnostic untuk menyingkirkan keganasan.
e. Hipomenore
Hipomenor ini berbanding terbalik dengan
hipermenor. Hipomenor yaitu perdarahan haid yang sangat sedikit. Penyebabanya
adalah kekuranga hormone esterogen dan progesterone.
f.
Metroragia
Adalah perdarahan dari vagina tetapi tidak ada
hubungannya dengan haid. Biasanya terjadi pada pertengahan siklus haid terjadi bercak
darah atau flek-flek. Metroragia disebabkan oleh kelainan organic (polip
endometrium, kasioma endometrium, kasioma serviks), kelainana fungsional dan
penggunaan estrogen yang berlebihan.
g.
Amenore
Amenore adalah tidak haidnya lebih dari 3 bulan berturut-turut.
Penyebabnya adalah gangguan hipotalamus, hipofisis, rahim dan vagina.
h.
Leukorea
Leukorea atau keputihan adalah keluarnya cairan
berwarna putih kental dari vanina maupun rongga rahim. Leukorea atau keputihan
terjadi hampir pada setiap wanita dan tidak mengalami kematian, tetapi
kesakitan karena keluarnya cairan ini dapat mengakibatkan rasa gatal dan
iritasi pada vagina. keputihan ini
menjadi awal terjadinya infeksi, keganasan atau tumor jinak reproduksi seorang
wanita. Penyebab terjadinya keputihan yaitu, personal hygine kurang, bulu pubis
yang sangat tebal, penggunaan obat kontrasepsi hormonal, dan karena infeksi.
i. Endometritis
Endometritis adalah pertumbuhan yang tidak normal
dari kelenjar dan stroma endomertium diluar rahim. menurut tografinya
endometriosis dibagi menjadi dua yaitu endometriosis interna (andenomiosis) dan
endometriosis ekterna (true endometriosis). Sampai saat ini penyebab dari
endometriosis belum diketahui tetapi dapat ditemukan gejala seperti nye perut
bagian bawah, nyeri hebat saat haid, nyeri saat hubungan seksual, nyeri saat
buang air, siklus haid yang telalu panjang atau pendek, haid yang tidak
teratur, darah haid yang banyak. Bila seorang wanita mengalami hal tersebut
dilakukan nya Tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan dapat dilakukan pemeriksaan
laparoskopi. Untuk pemeriksaan penunjang dilakaukan USG, barium enema, CT scan
j.
Radang
panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran
reproduksi bagian atas. Penyakit ini dapat mempengaruhi endometrium, saluran tuba,
indung telur, miometrium, parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang
panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran getalia bagian bawah yang
menyebar ke bagian atas melalui leher rahim. bakteri penyebab tersering adalah
N. gonorrheae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim
maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri inilah yang
menyebabkan Penyakit Menular Seksual(PMS). Gejala yang dialami oleh penderita radang
panggu antara lain paling sering nyeri pada bagian perut dan panggul. Nyeri ini
umumnya tumpul dan terus-menerus terjadi beberapa hari setelah haid. Ada
beberapa wanita terkadang tidak merasakan gejala tersebut melainkan keluhan lain
seperti mual, nyeri saat berkemih, perdarahan atau bercak pada vagina, demam,
menggigil dan nyeri saat bersenggama. Pencegahan yang terbaik untuk menghindari
dari penyakit radang panggul ini adalah dengan melindungi diri penyakit meluar
seksual dengan menggunakan kondom. Apabila terjadi infeksi saluran genetalia
bawah segeralah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan agar dapat diobati.
k. Mioma uteri
Mioma uteri atau yang juga dikenal dengan
leiomioma atau fibroid adalah tumor jinak rahim yang sering didapatkan pada
wanita. Moima ini berasal dari sel otot polos rahim dan pada kasus berasal dari
otot polos pembuluh darah rahim. Penyebab mioma masih belum diketahui. Pada
umumnya wanita yang mengalami mioma uteri tidak mengalami gejala tetapi
biasanya gejala ditentukan oleh lokasi mioma itu sendiri. Beberapa gejala
menurut lokasi mioma itu sendiri yaitu darah haid yang sangat banyak, perut
semakin bersar, nyeri panggul yang berkepanjangan, abortus, infertilitas. Diagnosis
mioma uteri yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboraturium,
pemeriksaan penunjang (usg, laparoskopi).
l.
Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum yang
merupakan pembungkus terdalam bagian rongga perut. Peritonitis ini disebabkan
oleh kelainan didalam perut berupa inflamasi dan penyulitnya misalnya
poliferasi usus buntu, perforasi tukak lambung, perforasi tifus abdominalis. penyakit
ini disebabkan oleh bakteri diantaranya bacteriodes, e.colli, streptococcus,
pneumococcus, proteus, kelompok enterobacter klebsiella, mycobactererium
tuberculosa. Selain itu dapat disebabkan oleh kimiawi yang ada di tubuh kita
seperti getah lambung dan pancreas, empede, darah, urin dan benda asing (talk,
tepung). Gejala dari penyakit ini dapat terjadi demam, kehilangan selera makan,
kelelahan, sulit bernafas, mual muntah, sakit perut. Peritonitis dapat dicegah
dengan cara menjaga kebersihan diri serta pola hidup yang sehat.
m. Kista rahim
Kista rahim adalah berupa tumor jinak yang berbentuk
kantung kecil berisi cairan berkembang didalam rahim atau indung telur wanita. Biasanya
kista rahim ini beresiko pada wanita yang menjelang menopouse dan
pascamenopause. Dapat juga terjadi pada wanita yang sedang melakukan terapi hormone
atau menggunakan kontrasepsi hormone. Kebanyakan penyakit dari kista adalah
penyakit yang tidak berbahaya. Namun, beberapa obat bisa memunculkan atau
menimbulkan masalah yang baru seperti nyeri haid, kista yang pecah dapat
mengakibatkan perdarahan hingga ditandai dengan dengan penyakit yang serius
seperti, ketidaksuburan, batang ovarium yang memelilit, hingga gangguan pada kehamilan.
Beberapa faktor resiko yang dapat memicu terjadi kista rahim yaitu keturunan,
siklus haid yang tidak teratur, perut buncit, haid di usia dini (kurang dari
11tahun) dan sulit hamil. Gejala yang timbul pada penderita kista seperti
tekanan pada perut yang sangat kuat, nyeri pada bagian bawah punggung, gangguan
siklus haid, perut keram, dan nyeri haid.
article from : metropolehospital.com
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik konsultasi online, dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911922. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Jika ada keluhan penyakit seperti artikel diatas, kami klinik apollo yang melayani keluhan seputar andrologi dan ginekologi kunjungi website kami di http://kesehatankelamin.com/ dan klik konsultasi atau hubungi kami di no: 021-62303060, Terima Kasih
BalasHapus